Pernyataan Fasli itu merujuk pada data Programme for International Student Assessment (PISA).
Dalam enam level kecanggihan tersebut, tempat teratas adalah peserta didik yang dapat mengolah informasi, serta mampu menciptakan inovasi dan kreasi dari informasi yang mereka terima. Apabila sebuah negara masih berada di level terendah, level 1 dan 2, maka akan sulit bersaing dan hidup dalam komunitas modern dan global "Hal inilah yang menggelisahkan kita," ujar Fasli.
Untuk mencapai level tertinggi yakni agar para peserta didik dapat menjadi inventor, Fasli menganggap mata pelajaran sains dan matematika sebagai salah satu kuncinya. Karena itu, mata pelajaran ini perlu disampaikan secara aktif dan menarik. "Sains dan matematika adalah kuncinya. Itulah yang membuat anak-anak berekspolarasi, berproses, melakukan percobaan dan bermimpi-mimpi. Maka, pembelajaran yang aktif dan kemampuan kita menyajikan pelajaran sains dan matematika akan mendukungnya," kata Fasli sembari mengatakan bahwa peran guru adalah unsur utamanya.
Penyegaran pada Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP ) pun tidak kalah pentingnya. Karena itu, Fasli menyarankan perlunya MGMP di tingkat sekolah. Dengan demikian, sekolah yang memiliki guru sains dan matematika dalam jumlah yang besar, dapat bergabung dan melaksanakan simulasi pembelajaran terlebih dahulu sebelum hadir di MGMP tingkat wilayah. " Bila cara ini dapat diupayakan maka permasalahan guru dari satu sekolah yang datang bergantian dan tidak berkesinambungan, dapat terselesaikan," katanya sembari mengingatkan pentingnya mencari topik yang menarik untuk didiskusikan. (Laporan : ahmadJ; yogi)
Sumber :
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan
Jakarta 10270
Dengan Judul: Sains dan Matematika Kunci Anak Bereksplorasi
Ditulis Oleh Mr-Y
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Terima kasih
0 Response to "Sains dan Matematika Kunci Anak Bereksplorasi"
Posting Komentar